Pemain Timnas Selalu Berbagi
“Sejak punya gaji sendiri, aku selalu melakukan itu,” bilang Atep, gelandang Persib.
“Zakat kekayaan sudah menjadi kewajiban. Jika diberikan sebelum lebaran, rasanya amat beda. Ini bentuk membantu antarsesama. Aku biasanya membagikan rezeki kepada tetangga sekitar. Bisa juga ke mushala atau masjid. Bentuknya bisa uang atau barang,” sebut Ahmad Bustomi, pemain Arema Indonesia.
Fery Rotinsulu, kiper Sriwijaya FC asal Palu mengakui lebaran memang tak hanya momen untuk berkumpul dengan keluarga. Pun untuk berbagi dengan orang lain.
“Tahun lalu aku menyumbangkan beras kepada orang yang membutuhkan. Lokasinya di Palu. Tahun ini, aku akan bersedekah di Palembang. Rencananya ke panti asuhan. Ini sudah kewajibanku,” sebut Fery yang baru tiga bulan menjadi seorang bapak ini.
Markus punya tradisi unik yang agak berbeda. Soal sedekah dan zakat mal jelang Idul Fitri, dia selalu melakukannya. Hanya, teknis pembagian diserahkan kepada orang-orang kepercayaannya, tak turun langsung.
“Bagaimanapun orang-orang kepercayaanku lebih paham daerah mana yang membutuhkan. Soalnya aku prioritaskan di kampung halaman. Terpenting ikhlas,” katanya serius.
Sementara kiper Kurnia Meiga merasa agak diuntungkan dengan lebaran tahun ini. Karena pelatnas digelar di Jakarta, dia tak perlu repot soal tiket perjalanan. Sebab dia memang asli Jakarta.
Meski begitu, adik kandung kiper Achmad Kurniawan ini meyakini Hari Raya Idul Fitri merupakan kesempatan indah untuk membantu sesama. “Biasanya aku ke panti asuhan atau tetangga. Bisa dalam bentuk uang atau barang. Tergantung kebutuhan mereka seperti apa,” jelas kiper yang baru berumur 20 tahun ini.
Sebuah teladan baik dari para bintang lapangan hijau tanah air. (hanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar